Search This Blog

Thursday, September 15, 2011

Kompendium Katekismus Gereja Katolik - SAKRAMEN IMAMAT/ PENAHBISAN (321-336)

 
http://www.vatican.va/archive/compendium_ccc/documents/archive_compendium-ccc_id.pdf
KOMPENDIUM KATEKISMUS GEREJA KATOLIK

BAB TIGA
SAKRAMEN UNTUK PELAYANAN PERSEKUTUAN DAN PERUTUSAN

321. Sakramen untuk pelayanan persekutuan dan perutusan?
Dua Sakramen, Penahbisan dan Perkawinan, memberikan rahmat khusus
untuk perutusan tertentu dalam Gereja untuk melayani dan membangun Umat Allah. Sakramen-Sakramen ini memberikan sumbangan dengan cara yang khusus pada persekutuan gerejawi dan penyelamatan orang-orang lain.

SAKRAMEN PENAHBISAN
322. Apa itu Sakramen Penahbisan?
Sakramen yang melaluinya perutusan yang dipercayakan Kristus pada para Rasul-Nya terus dilaksanakan dalam Gereja sampai akhir zaman.

323. Mengapa Sakramen ini disebut dengan Penahbisan?
Tahbisan (ordo) menunjukkan tingkatan gerejawi yang dimasuki oleh seseorang melalui upacara pengudusan khusus (ordinasi).Melalui rahmat khusus Roh Kudus, Sakramen ini membuat orang yang ditahbiskan mampu melaksanakan kuasa suci atas nama dan dengan wewenang Kristus untuk pelayanan Umat Allah.

324. Di mana tempat Sakramen Penahbisan dalam rencana penyelamatan ilahi?
Sakramen ini sudah dipralambangkan dalam Perjanjian Lama dalam pelayanan para Levi, dalam imamat Harun, dan dalam penetapan tujuh puluh "Penatua" (Bil 11:25).Pralambang awal ini mencapai pemenuhannya dalam diri Yesus Kristus yang melalui kurban salibNya merupakan "satu pengantara antara Allah dan manusia"(1Tim 2:5), "Imam Besar menurut peraturan Melkisedek" (Ibr 5:10). Imamat Kristus yang tunggal dihadirkan melalui imamat jabatan.

"Hanya Kristuslah Imam yang sejati,
yang lainnya hanyalah pembantu-pembantu-Nya"
(Santo Thomas Aquinas)

325. Apa tingkatan-tingkatan dalam Sakramen Penahbisan?
Sakramen Penahbisan terdiri dari tiga tingkatan yang tak tergantikan dalam struktur organik Gereja, yaitu: Episkopat, Presbiterat, dan Diakonat.

326. Apa buah Penahbisan Episkopat?
Penahbisan episkopat memberikan kepenuhan Sakramen Penahbisan.
Penahbisan ini menyebabkan seorang Uskup menjadi penerus sah para Rasul dan mengintegrasikannya ke dalam kolegium para Uskup untuk bersama-sama dengan Paus melayani seluruh Gereja. Penahbisan ini memberikan wewenang mengajar, menguduskan, dan memerintah.

327. Apa wewenang yang diserahkan kepada seorang Uskup dalam Gereja
partikular?
Uskup yang diserahi tanggung jawab untuk mengurus Gereja partikular merupakan kepala yang kelihatan dan dasar kesatuan bagi Gereja partikular tersebut. Demi Gereja dan sebagai wakil Kristus, seorang Uskup menjalankan wewenangnya sebagai gembala dibantu para Imam dan Diakon.

328. Apa buah Penahbisan Presbiterat?
Pengurapan Roh memeteraikan Imam dengan suatu meterai rohani yang
tak dapat dihapuskan dan yang menjadikan dia serupa dengan Kristus sang Imam Agung, dan membuatnya mampu bertindak atas nama Kristus sang Kepala. Sebagai rekan kerja Uskup, dia ditahbiskan untuk mewartakan Injil, melaksanakan upacara liturgi, terutama Sakramen Ekaristi, dari sinilah dia mendapatkan kekuatan dalam pelayanannya, dan menjadi gembala umat beriman.

329. Bagaimana Imam melaksanakan pelayanan ini?
Seorang Imam, walaupun ditahbiskan untuk perutusan universal, melaksanakan pelayanannya dalam Gereja partikular. Pelayanan ini dilakukan dalam persaudaraan sakramental dengan yang lainnya yang bersama-sama membentuk "Presbiterat". Dalam kesatuan dengan Uskup dan tergantung darinya, mereka bertanggung jawab atas Gereja partikular.

330. Apa buah Penahbisan Diakonat?
Diakon yang dipersatukan dengan Kristus sang pelayan untuk semua,
ditahbiskan untuk pelayanan Gereja. Dia melaksanakan pelayanannya dibawah wewenang Uskupnya dengan pelayanan Sabda, upacara liturgi, reksa pastoral, dan karya karitatif.

331. Bagaimana pelaksanaan upacara Sakramen Penahbisan?
Sakramen Penahbisan dilaksanakan, dalam setiap tingkatannya, dengan cara penumpangan tangan ke atas kepala yang ditahbiskan oleh Uskup yang mengucapkan doa agung Penahbisan. Dengan doa ini, Uskup memohon kepada Allah, bagi yang ditahbiskan,pencurahan Roh Kudus dan anugerah Roh sesuai dengan pelayanan yang dimaksud oleh Penahbisan tersebut.

332. Siapa yang dapat melayani Sakramen ini?
Hanya para Uskup yang ditahbiskan dengan sah sebagai pengganti para Rasul yang dapat melaksanakan Sakramen Penahbisan ini.

333. Siapa yang dapat menerima Sakramen ini?
Sakramen ini hanya dapat diterima secara sah oleh orang yang sudah dibaptis.
Gereja mengakui dirinya terikat pada pilihan yang sudah dibuat oleh Tuhan. Tak seorang pun dapat menuntut untuk menerima Sakramen Penahbisan ini, tetapi harus melalui penilaian kelayakan untuk pelayanan ini oleh otoritas Gereja.

334. Apakah perlu menjalani hidup selibat untuk menerima Sakramen
Penahbisan?
Untuk episkopat, mutlak perlu. Untuk presbiterat dalam Gereja Latin, yang dipilih adalah orang yang Katolik dan mempraktekkan selibat: orang-orang yang bermaksud melanjutkan penghayatan hidup selibat "karena Kerajaan Surga" (Mat 19:12). Dalam Gereja-Gereja Timur, perkawinan tidak boleh dilaksanakan setelah seseorang ditahbiskan. Orang yang sudah kawin dapat ditahbiskan menjadi Diakon permanen.

335. Apa buah Sakramen Penahbisan?
Sakramen ini memberikan pencurahan khusus Roh Kudus yang menjadikan
orang yang menerimanya serupa dengan Kristus dalam tiga jabatan-Nya sebagai Imam, Nabi, dan Raja sesuai dengan tingkatan Sakramen yang diterimanya.
Penahbisan memberikan meterai spiritual yang tidak dapat dihapuskan, dan karena itu tidak dapat diulangi atau diberikan untuk sementara waktu.

336. Dengan wewenang apakah pelayanan imamat itu dilaksanakan?
Dalam menjalankan tugas pelayanan sucinya, para Imam yang ditahbiskan
berbicara dan bertindak bukan atas wewenang mereka sendiri, bukan pula karena mandat atau delegasi komunitas tertentu, tetapi atas nama Pribadi Kristus Sang Kepala dan atas nama Gereja. Karena itu, imamat jabatan ini berbeda secara esensial dan tidak hanya dalam tingkatan dengan imamat umum seluruh umat beriman.
Untuk pelayanan umat beriman, Kristus menetapkan Sakramen ini.

No comments: