Search This Blog

Thursday, September 15, 2011

PERINGATAN 120 TAHUN RERUM NOVARUM


http://kas.or.id/?menu=3&submenu=16&id=345&action=Read

PERINGATAN 120 TAHUN RERUM NOVARUM
PADA 15 Mei 1891, -seratus dua puluh tahun lalu- , Paus Leo XIII mengeluarkan ensiklik (surat edaran kepada semua uskup di seluruh dunia untuk diteruskan ke umat) berjudul "Rerum Novarum" (Hal-hal Baru). Mengapa disebut "Hal-hal Baru?" Dalam RN ini Paus Leo XIII membahas Ajaran Sosial Gereja (ASG) seraya menunjukkan asas-asas atau pun pedoman-pedoman tentang tatasosial Katolik (baca: Ensiklopedi Populer Tentang Gereja, 1975). Pada waktu itu keadaan dunia sangat dicekam kemiskinan yang terutama diderita oleh buruh upahan yang hidup bagaikan budak bagi sebagian (kecil) orang-orang kaya. Secara positif RN menegaskan "tenaga kerja manusia jangan diperlakukan sebagai barang dagangan belaka, tetapi sebagai perwujudan langsung martabat insani. Maka orang-orang kaya haruslah adil. Karena itu kewajiban seluruh Negara, pemerintah, dan masyarakat, untuk memajukan perkembangan sosial ekonomi.

Sejak saat itu tema upah yang adil, perlawanan terhadap penghisapan atas orang pribumi oleh penjajah, dsb mulai dibahas secara terbuka. Sejak saat itu pula teologi moral yang berkembang ialah mencari jawaban atas perubahan struktur sosial dgn mengembangkan ajaran ttg. hidup kemasyarakatan modern. ASG memang tidak banyak menggunakan argumen biblis-teologis, karena memandang masalah sosial dan pemecahan konkritnya sebagai persoalan manusiawi yang umum. Maka dikembangkanlah suatu analisis sosio-filosofis tentang proses-proses kemayarakatan untuk menghasilkan prinip-prinsip sosial yang berlaku umum dalam konteks mencapai cita-cita membangun kehidupan masyarakat yang adil. Tegasnya, argumentasi ASG bersifat filosofis, tetapi inspirasi untuk mencari pemecahan dan kekuatan untuk melaksanakan keadilan sosial ditimba dari iman kristiani.

Latar belakang dan masalah yang dibahas 120 tahun yang lalu, sampai saat ini ternyata masih mirip dan relevan dengan kondisi kita di Indonesia saat ini. Karena itu, RN dirujuk sebagai bahan perenungan dan refleksi Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang dalam rangka turut membangun dan mengembangkan pelayanan dibidang sosial politik kemasyarakatan. Apalagi, pada saat ini Keuskupan Agung Semarang sedang sangat gencar menyebarluaskan Arah Dasar (Ardas) lima tahun ke depan, yang antara lain menegaskan di alinea 3: "Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama kaum awam, secara berkesinambungan dalam perwujudan iman di tengah masyarakat; pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman serta memberikan peran pada berbagai kharisma yang hidup dalam diri pribadi maupun
kelompok."

Sangatlah tepat peringatan 120 tahun RN ini dikaitkan langsung dengan bulan ASG (puncaknya pada Agustus ketika bangsa dan Negara kita memperingati Hari Proklamasi).

Tujuan kegiatan Peringatan 120 tahun Rerum Novarum Keuskupan Agung Semarang dan bulan ASG 2011 Keuskupan Agung Semarang mencakup :

1. Sosialisasi dan internalisasi Ajaran Sosial Gereja di kalangan Umat Katolik Keuskupan Agung Semarang dalam kerangka aktualisasi ARDAS KAS 2010-214, dan

2. Membantu memecahkan permasalahan social politik kemasyarakatan sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja dengan mendorong dan meneguhkan pengembangan umat Allah, terutama karya kaum awam, di tengah masyarakat guna pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel serta pelestarian keutuhan ciptaan dengan dasar Ajaran Sosial Gereja.

Tema peringatan kali ini "Mencintai Bangsa Dalam Semangat ASG".

Peringatan 120 tahun Rerum Novarum Keuskupan Agung Semarang dan bulan ASG 2011 Keuskupan Agung Semarang dilakukan dalam sejumlah rangkaian kegiatan meliputi :

1. Diterbitkannya Surat Gembala Uskup Agung Semarang perihal Peringatan 120 Tahun Rerum Novarum

Uskup Agung Semarang Mgr. J Pujasumarta, Pr akan menerbitkan/ mengeluarkan Surat Gembala berkaitan dengan 120 tahun Rerum Novarum pada tanggal 15 Mei 2011. Surat gembala ini akan berisikan penegasan keadilan untuk peradaban publik, keadilan sosial dan hal yang baru abad 21.

Materi Surat Gembala mencakup, seruan guna mengingatkan lagi dalam konteks sekarang bagaimana tugas negara memikirkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk perlu seruan untuk :

- Umat katolik untuk meningkatkan solidaritas bersama.

- Pemerintah daerah, supaya menganggap buruh sebagai warga negara mempunyai andil besar dalam pembangunan; penetapan upah minimum Kabuputen/Kota agar sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak masing-masing daerah; orang miskin harus dilihat sebagai subjek yang mempunyai potensi meningkatkan kesejahteraan pribadi dan masyarakat serta pembantu rumah tangga disamakan hak dan kewajiban sebagai buruh.

- Pemerintah pusat, agar supaya mengeluarkan kebijakan yang sungguh berpihak kepada orang yang menderita (KLMTD) dan segera merealisasikan langkah-langkah pembangunan sosial dan kesejahteraan yang dicanangkan melalui Millennium Development Goals (MDG's) sebelum 2015. Terdapat 8 buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDG's), yakni (1) Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim, (2) Pemerataan pendidikan dasar, (3) Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan, (4) Mengurangi tingkat kematian anak, (5) Meningkatkan kesehatan ibu, (6) Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, (7) Menjamin daya dukung lingkungan hidup dan (8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

2. "Doa Rosario Bagi Bangsa dan Negara"

Akan dilaksanakan di bulan Agustus 2011 dengan empat peristiwa. Renungan tiap peristiwa akan dihubungkan dengan masalah-masalah aktual sosial ekonomi kemasyarakat yang berkembang di masyarakat Indonesia.

Untuk itu sudah disiapkan pengantar doa rosario yang disosialisasikan dan didaraskan pada bulan Juli sampai dengan Agustus pada waktu perayaan hari kemerdekaan RI.

3. Seminar ASG di empat kevikepan dengan tema-tema yang berbeda di tiap kevikepan.

Seminar dengan tema tematis ASG di empat kevikepan dengan tujuan sosialisasi sekaligus penyadaran serta menemukan nilai-nilai ASG dalam bahasan tema kehidupan kemasyarakatan yang diseminarkan yang meliputi :
a. Kevikepan Semarang pada 22 Mei 2011 pukul 10 pagi dengan tema "Menemukan Nilai-Nilai ASG dalam Relasi Modal dan Buruh". Pembicara DR. JC. Tukiman Taruna dan Rm. Vincentius Sugondo, SJ. bertempat di Gedung Kantor Pelayanan PAstoral Keuskupan Agung Semarang, Jl Imam Bonjol 172 Semarang.    
b. Kevikepan Kedu 19 Juni 2011 jam 10 pagi dengan tema "Implementasi Nilai-Nilai ASG dalam Usaha Peningkatan Kesejahteraan Orang Miskin". Pembicara Rm. AG. Luhur Prihadi. Pr. dan Prof. FX Sugiyanto. Bertempat di Gereja Santo Ignatius Magelang, Jl. Yos Sudarso No. 6 Magelang

c. Kevikepan Surakarta 24 Juni 2011 jam 10 pagi dengan tema "Implementasi Nilai-Nilai ASG dalam Ranah Kebijakan Publik". Pembicara FX. Hadi Rudiyatmo dan Drs. Andreas Pandiangan, M. Si. Bertempat di Gereja Santa Maria Regina Purbowardayan Jend. A. Yani No. 10 Surakarta

d. Kevikepan DIY tanggal 14 Agustus 2011 jam 10 pagi dengan tema "Implementasi Nilai-Nilai ASG Guna Membangun Solidaritas" pembicara Rm. Isidorus Warnabinarja, SJ dan dari Lingkar Muda DIY.Bertempat di Gedung Widya Mandala Yogyakarta Jln. Abubakar Ali Yogyakarta

Ditutup dengan pemaparan Surat Gembala Perayaan Hari Kemerdekaan RI dari Keuskupan Agung Semarang oleh Mgr J Pujasumarta, Pr.

Peserta seminar adalah Perwakilan dari paroki (Dewan Paroki dan PK3 Paroki), Ormas Katolik, Anggota DPRD Katolik, Pelajar / Mahasiswa Katolik, dan umum.

sumber: PK4ASOleh : blk

No comments: