Search This Blog

Friday, November 07, 2014

Egoisme (Filsafat)

Pengertian

Egoisme adalag doktrin yang mengatakan bahwa semua tindakan seseorang terarah atau harus terarah kepada diri sendiri.

Pandangan Beberapa Filsuf

1. Hobbes membentangkan pandangan mengenai hakikat manusia. Baginya, tiap individu tidak dapat tidak mencari kepentingannya sendiri.

2. Giulio Clement Scotti dalam Satire "La Monarchie des Solipses", melukiskan masyarakat sebagai orang-orang yang mencari dirinya sendiri. Di sini kadang istilah "egois" dan "solipsis" dipakai bergantian.

3. Max Stirner memandang egoisme sebagai tujuan hidup.


Jenis Egoisme

Terdapat dua macam egoisme: egoisme etis dan egoisme psikologis. Egoisme etis adalah pandangan bahwa a) setiap pribadi hendaknya bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kepentingannya sendiri; b) hedonisme etis egois: kesejahteraan tertinggi dalam hidup semestinya untuk memperoleh sebanyak-banyaknya kepuasan (kenikmatan, tujuan, hasrat, kebutuhan) bagi dirinya sendiri; c) eudemonisme etis egois: sukse dan kebahagiaan diri sendiri hendaknya menjadi nilai pertama dan terakhir dan semua nilai lainnya datang darinya.

Egoisme psikologis mengacu pada a) tesis bahwa semua individu pada kenyataannya sungguh-sungguh mencari kepentingannya sendiri pada setiap waktu; b) teori bahwa semua tindakan manusia, sadar atau tidak sadar, digerakkan oleh suatu hasrat akan kesejahteraan dan kepuasan diri sendiri; bahwa seseorang bertindak demi kepentingan orang lain, itu hanya tampaknya saja.

Berkaitan (tetapi tidak persis sama) dengan egoisme adalah egotisme (egotism). Yang disebut terakhir ini berarti a) kecongkakan diri yang menjijikkan, puji-diri berlebihan, mengagung-agungkan diri, dan b) hidup hanya demi pemuasan kepentingan, hasrat, kebutuhan sendiri dan cita rasa belaka.

Sumber: Bagus, Lorens, Kamus Filsafat, Gramedia, 2002
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: