Search This Blog

Friday, April 06, 2012

Kebohongan - seri kamus filsafat


Kebohongan (seri: kamus filsafat)
Bahasa Inggrisnya, lie

Kebohongan ialah suatu afirmasi yang tidak benar, yang dilakukan secara sadar. Dan lazimnya afirmasi tersebut mengakibatkan sesama tertipu.  Pada prinsipnya semua bentuk kebohongan tidak dibiarkan, sebab merintangi kejujuran  dan kesetiaan kepada komunitas.

Hipokrisi (kemunafikan) atau pura-pura menjadi sesuatu  yang bukan dengan sendirinya sama dengan suatu kebohongan.

Reservasi  mental secara ketat (reservatio stricte mentalis). Ini berarti bahwa  suatu pernyataan yang keliru secara harafiah dibatasi pada suatu arti yang benar. Tetapi arti yang benar ini tidak diungkapkan dengan bentuk kelihatan apa pun.
Ekuivokasi bukan suatu kebohongan. Sebab ia mengandung baik arti yang benar maupun keliru selaras dengan penggunaan verbal umum.

Demikian pula halnya dengan reservasi mental secara luas (reservatio late mentalis). Di sini arti yang benar tidakterbukti (nyata) berdasarkan penggunaan bahasa. Tetapi arti yang benar itu dapat ditangkap berdasarkan situasi tertentu. Dalam kedua bentuk tersebut kebenaran diungkapkan meskipun kebenaran itu kabur. Akibat langsung ialah bahwa si pendengar tetap berada dalam kegelapan. Kedua bentuk ucapan dapat digunakan, bukan kapan saja seseorang merasa menyukainya (karena ini akan mempunyai konsekuensi kebohongan). Tetapi kedua bentuk ucapan ini dioakai untuk melindungi rahasia yang sah. Ini dianggap benar khususnya bilamana akan ada bahaya dengan menyingkapkan rahasia-rahasia. Dalam hal ini seseorang  berusaha tetap diam atau menghindari pertanyaan seluruhnya. Karena itu, kebohongan bukan merupakan suatu cara alami yang dapat digunakan untuk melindungi rahasia-rahasia yang penting. Maka pembedaan yang diajukan oleh Grotius dan lain-lain antara suatu kebohongan (penipuan yang tidak dibenarkan) dan falsiloquium (penipuan yang dibenarkan) tidak dapat dipertahankan dan bertentangan dengan kebajikan kejujuran (truthfulness).
Sumber: Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Gramedia: Jakarta 2002)

No comments: