Kebohongan
(seri: kamus filsafat)
Bahasa
Inggrisnya, lie
Kebohongan ialah suatu afirmasi yang tidak benar,
yang dilakukan secara sadar. Dan lazimnya afirmasi tersebut mengakibatkan
sesama tertipu. Pada prinsipnya semua
bentuk kebohongan tidak dibiarkan, sebab merintangi kejujuran dan kesetiaan kepada komunitas.
Hipokrisi (kemunafikan) atau pura-pura menjadi
sesuatu yang bukan dengan sendirinya
sama dengan suatu kebohongan.
Reservasi mental secara ketat (reservatio stricte
mentalis). Ini
berarti bahwa suatu pernyataan yang keliru
secara harafiah dibatasi pada suatu arti yang benar. Tetapi arti yang benar ini
tidak diungkapkan dengan bentuk kelihatan apa pun.
Ekuivokasi bukan suatu kebohongan. Sebab ia
mengandung baik arti yang benar maupun keliru selaras dengan penggunaan verbal
umum.
Demikian pula halnya dengan reservasi mental
secara luas (reservatio late mentalis).
Di sini arti yang benar tidakterbukti (nyata) berdasarkan penggunaan bahasa.
Tetapi arti yang benar itu dapat ditangkap berdasarkan situasi tertentu. Dalam
kedua bentuk tersebut kebenaran diungkapkan meskipun kebenaran itu kabur.
Akibat langsung ialah bahwa si pendengar tetap berada dalam kegelapan. Kedua
bentuk ucapan dapat digunakan, bukan kapan saja seseorang merasa menyukainya
(karena ini akan mempunyai konsekuensi kebohongan). Tetapi kedua bentuk ucapan
ini dioakai untuk melindungi rahasia yang sah. Ini dianggap benar khususnya
bilamana akan ada bahaya dengan menyingkapkan rahasia-rahasia. Dalam hal ini
seseorang berusaha tetap diam atau
menghindari pertanyaan seluruhnya. Karena itu, kebohongan bukan merupakan suatu
cara alami yang dapat digunakan untuk melindungi rahasia-rahasia yang penting.
Maka pembedaan yang diajukan oleh Grotius dan lain-lain antara suatu kebohongan
(penipuan yang tidak dibenarkan) dan falsiloquium
(penipuan yang dibenarkan) tidak dapat dipertahankan dan bertentangan dengan
kebajikan kejujuran (truthfulness).
Sumber: Lorens Bagus, Kamus
Filsafat, Gramedia: Jakarta 2002)
No comments:
Post a Comment